Panu atau dalam medis disebut tinea vesicolor merupakan jenis penyakit yang dapat menular. Oleh karena itu anda harus waspada dengan penularan penyakit ini. Penularan panu biasanya dapat terjadi karena penggunaan pakaian, handuk, atau benda lain yang dipakai secara bergantian dimana benda-benda tersebut telah terkontaminasi jamur dari orang lain yang telah menderita panu sebelumnya. Panu disebabkan oleh jamur yang bernama candida albicans.
3. Belerang
Belerang atau sulfur merupakan zat alami yang biasanya ditemukan di sumber air gunung berapi. Belerang sering digunakan untuk pengobatan penyakit kulit termasuk panu. Anda tidak perlu repot-repot mencari belerang ke daerah gunung berapi, sebab belerang sudah banyak dijual di pasar tradisional maupun di toko obat. Cara menghilangkan panu dengan cepat menggunakan belerang yaitu tumbuk belerang secukupnya lalu tambahkan air perasan jeruk nipis dan minyak kelapa murni secukupnya. Kemudian oleskan ramuan tersebut pada kulit yang terkena panu. Lakukan secara rutin setidaknya 2 kali dalam sehari.
4. Sari cuka apel
Sari cuka apel juga dapat digunakan sebagai obat panu yang ampuh. Caranya yaitu dengan mencampurkan 1 sendok makan sari cuka apel ke dalam 1 cangkir teh. Aduk hingga rata kemudian oleskan pada kulit yang terkena panu. Diamkan beberapa saat supaya meresap. Lakukan cara ini secara teratur 2 kali dalam sehari agar panu yang Anda derita segera sembuh.
5. Daun pare
Pare merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai sayuran dan memiliki rasa agak pahit namun enak dikonsumsi. Ternyata daunnya dapat digunakan untuk mengobati panu. Caranya yaitu siapkan daun pare secukupnya, dicuci bersih, lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan kapur sirih secukupnya dan oleskan pada daerah kulit yang menderita panu. Biarkan beberapa saat supaya benar-benar meresap dan terakhir bilas dengan air bersih.
6. Lidah buaya
Cara menghilangkan panu dengan cepat yang berikutnya yaitu menggunakan lidah buaya. Anda pasti sudah sering mendengar khasiat lidah buaya dalam hal kecantikan kulit dan rambut. Siapa sangka ternyata lidah buaya juga dapat digunakan untuk menghilangkan panu. Caranya yaitu ambil 1 batang lidah buaya, lalu belah menjadi dua bagian. Setelah dibelah maka lidah buaya akan mengeluarkan lendir atau gel. Gunakanlah lendir lidah buaya tersebut untuk dioleskan pada kulit yang menderita panu. Biarkan beberapa saat supaya meresap sampai mengering lalu terakhir cuci dengan air bersih.
7. Belimbing wuluh
Anda juga dapat mengatasi panu dengan belimbing wuluh. Buah yang satu ini dikenal memiliki kandungan vitamin C dosis tinggi sehingga efektif untuk membasmi panu. Caranya yaitu siapkan belimbing wuluh secukupnya, cuci sampai bersih, lalu dihaluskan dengan cara ditumbuk atau diblender. Tambahkan kapur sirih secukupnya kemudian oleskan pada area kulit yang terkena panu. Lakukan cara ini secara teratur 2 kali dalam sehari maka panu yang Anda derita akan segera hilang.
8. Daun tembakau
Daun tembakau yang merupakan bahan dasar pembuat rokok ini juga dapat digunakan untuk mengatasi panu. Cara menghilangkan panu dengan cepat menggunakan daun tembakau yaitu siapkan daun tembakau secukupnya, cuci sampai bersih, lalu dihaluskan dengan cara ditumbuk. Setelah halus, oleskan pada kulit Anda yang terkena panu.
Berdasarkan tempat tumbuhnya, panu digolongkan menjadi 4 jenis yaitu panu tubuh (tinea corporis), panu kepala (tinea capitis), panu selangkangan (tinea cruris), dan panu kaki (tinea pedis). Panu badan tumbuh di beberapa anggota tubuh yaitu di daerah wajah, leher, punggung, dada, perut, lengan, paha, dan gluteal (bokong). Panu kepala tumbuh pada kulit kepala, tangkai rambut dan folikel rambut. Panu selangkangan menyerang pada area selangkangan, sekitar kemaluan, dan sekitar anus. Sedangkan panu kaki terdapat di sela-sela (antara) jari-jari kaki. Gejala panu biasanya diawali dengan timbulnya rasa gatal di kulit, kulit memerah, bersisik, dan akhirnya terjadi perubahan warna menjadi bercak-bercak putih.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan timbulnya panu. Faktor tersebut antara lain yaitu suhu yang terlalu panas sehingga memicu timbulnya keringat, udara yang lembab, terlalu lama dan sering terpapar dengan sinar matahari, gesekan antar sesama kulit, terlalu banyak melakukan aktivitas fisik tanpa diimbangi dengan kebersihan diri yang optimal, penggunaan pakaian atau handuk secara bergantian, dan penggunaan pakaian yang terlalu ketat.